🧑‍🎤 Industri Batik Di Surakarta Dan Yogyakarta Termasuk Industri

Kemenperingencar mendorong pelaku industri nasional untuk terus menciptakan inovasi produk, tidak terkecuali pada bidang kerajinan dan batik Kementerian Perindustrian Menu Tutup . Home. Makro. Bursa Finansial. Sektor Riil. Indeks. Home. Makro. Bursa Finansial. Sektor Riil. Indeks. Menu Tutup . Kanal. Beranda . 6284 BPNB DIY, Maret 2019 - Batik sebagai karya seni telah menjadi kekayaan budaya bangsa Indonesia dan yang banyak dikagumi khalayak dari berbagai penjuru dunia. Batik tidak hanya mempunyai nilai-nilai pada penampilannya saja, tetapi juga memiliki keindahan pada sisi rohani bermakna filosofi yang mendalam melalui ragam hiasnya. Termasukkeluarga-keluarga pedagang besar lain juga tidak lagi aktif, berganti para pedagang baru yang meneruskan tradisi batik Kauman. Di sisi lain batik juga terdampak adanya kemajuan teknologi industri. Batik yang awalnya ditulis, kemudian dicap. Selain itu, menurut Budi, perubahan ini adalah dampak semakin banyaknya permintaan pasar. Kegiatanbatik pun masih kontekstual, khususnya di Surakarta. Dewasa ini, pemerintah berusaha menghidupkan sentra industri batik di Surakarta dengan sebutan kampung batik yang diharapkan kampung ini akan menjadi ciri khas kota Surakarta yang kota industri batik. Batik Surakarta juga mempunyai andil di dalam perjuangan bangsa Indonesia. KainBatik Printing C15 - Yogyakarta Kota Ponorogo. Published date: Juli 28, 2022 . Lokasi: Kain Batik Indigo, Kain Batik Cap, Kain Batik Kombinasi, Lurik, Embos, dan yang lainnya. Kain Batik Printing ini dapat digunakan untuk bahan Blouse, Gamis, Dress, dan Rok pada wanita sedangkan untuk pria digunakan sebagai Kemeja berlengan panjang MembangunIndustri Kerajinan dan Batik yang Tangguh di Masa Pandemi. Yogyakarta, 6-7 Oktober 2021eISSN 2715-7814 . Membangun Industri Kerajinan dan Batik yang Tangguh di Masa Pandemi. Yogyakarta, 6-7 Oktober 2021eISSN 2715-7814 . Dinamika Kerajinan dan Batik: Majalah Ilmiah. Vol. 36 No. 1, Juni 2019. 1. 1. 1. 3. 3. 3. 2. Kata"batik" berasal dari gabungan dua kata bahasa Jawa: "amba", yang bermakna "menulis" dan "titik" yang bermakna "titik.Walaupun kata "batik" berasal dari bahasa Jawa, kehadiran batik di Jawa sendiri tidaklah tercatat. Beberapa ahli berpendapat bahwa batik di tanah Jawa baru diproduksi pada pertengahan abad ke-18, karena pada masa tersebut belum terdapat kain yang diyakini cocok untuk Kami juga melalukan pengembangan dan pemanfaatan teknologi melalui program pelatihan kepada SDM industri, program inkubasi seperti Innovating Jogja yang merupakan program inkubasi startup di bidang batik dan kerajinan, alih teknologi, bimbingan teknis, workshop, dan klinik konsultansi," Kata Kepala BSKJI Kementerian Perindustrian, Doddy Rahadi. Kotaadministrative di daerah ini adalah kota Yogyakarta. Daerah ini terletak di Pantai Selatan Jawa. Ia berbatasan dengan provinsi Jawa Tengah di tiga sisi, dan dengan Samudera Hindia di Selatan. Total penduduk menurut sensus tahun 2018 adalah 3.802.872 jiwa. Suku mayoritas di daerah ini adalah suku Jawa, dan agama mayoritasnya adalah Islam 1PENINGKATAN PRODUKTIVITAS INDUSTRI BATIKDI KECAMATAN LAWEYAN SURAKARTA Anastasia Riani S Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sebelas Maret Rahma Author: Teguh Atmadja 80 downloads 95 Views 501KB Size Aromakhas lilin malam langsung menyapa saat memasuki sebuah industri batik rumahan di Kawasan Kampung Batik Laweyan, Solo. - Halaman 4. Kamis, 4 Agustus 2022; Cari. Network. Tribunnews.com; DiKota Surakarta terdapat 21 industri kreatif yang terbagi menjadi industri kreatif kuliner, seni pertunjukan, dan kerajinan. Industri kerajinan Batik Laweyan merupakan industri kerajinan batik bBKRj. Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri BSKJI Kementerian Perindustrian Doddy Rahadi mengatakan, bahwa industri batik yang didominasi sektor mikro dan menengah turut mendapat prioritas pengembangan oleh Kemenperin. "Hal ini cukup beralasan karena industri tersebut mempunyai daya ungkit dalam mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional," kata Doddy dalam keterangan tertulis yang diterima di Yogyakarta, Jumat. Berdasarkan data Kemenperin, capaian ekspor batik pada 2020 mencapai US$532,7 juta, dan pada triwulan satu pada tahun 2021 mencapai US$157,8 juta. Tujuan utama ekspor batik Indonesia juga telah merambah pasar Amerika Serikat, Jepang, Jerman dan Australia. "Sektor ini menyerap tenaga kerja lebih dari 200 ribu orang dalam unit usaha dan tersebar di 101 sentra," katanya. Kepala Balai Besar Kerajinan dan Batik BBKB Yogyakarta Heru Kustanto mengatakan, sebagai upaya memberikan kontribusi pada pengembangan industri batik dan kerajinan, BBKB menggelar kegiatan bertajuk NgoPPi Ngobrol Pagi Penuh Inspirasi secara virtual dari Septemper sampai November. Dengan topik yaitu Strategi Bisnis Industri Kerajinan dan Batik di Era Selisik Autentik Batik, Desain Batik Digital, Bagaimana Membuat Desain Batik Digital, Menyiapkan SDM Industri dan Digital Marketing, Teknologi Pewarna Batik, Pengolahan Limbah Batik Sederhana, dan Perkembangan Teknologi Batik. "Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menyebarluaskan pengetahuan dan menyatukan gagasan atau pemikiran dalam memperkuat industri kerajinan dan batik guna menyongsong industri katanya. Menurut dia, pada diskusi perdana yang diikuti sekitar 150 peserta terdiri civitas akademika, pemda, asosiasi serta pelaku usaha industri batik dari berbagai daerah itu, mengerucut pada seputar pengelolaan manajemen bisnis dan strategi sektor industri batik dalam menghadapi turbulensi karena turunnya permintaan produk. Heru mengatakan, aspek kompetensi di bidang batik menjadi salah satu komponen manajemen strategi yang bisa digenjot oleh industri batik, selain aspek penetapan visi bisnis dan adaptasi skenario untuk menghadapi turbulensi bisnis yang tengah terjadi. "Selain itu optimisme, peningkatan kapabilitas dalam inovasi desain dan produk menjadi pesan utama yang terus disampaikan kepada para pelaku industri batik," katanya. Ant/OL-12 Perjanjian Giyanti pada 13 Februari tahun 1755 tak hanya membagi wilayah Kerajaan Mataram menjadi dua; Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta. Lebih dari itu, perjanjian yang dilakukan di Desa Giyanti sekitar 30 kilometer arah timur Kota Surakarta itu pada akhirnya juga membagi kekayaan Mataram. Senjata pusaka, gamelan, berikut kereta tunggangan dibagi rata. Namun, seluruh busana milik Keraton Mataram diboyongPangeran Mangkubumi ke Yogyakarta, termasuk batik tulis. Pangeran Mangkubumi kelak bergelar Hamengku Buwono I dan menjadi Raja Yogyakarta pertama. Sejak itulah Kasunanan Surakarta tidak memiliki batik khas keraton. Maka, Sang Raja, Paku Buwono III,membuat revolusi kebudayaan dengan mengundang para pembatik terbaik masuk keraton untuk membuat batik Gagrak Surakarta, atau batik khas khas KeratonSurakarta. Menurut salah satu putra Paku Buwono XII, Kanjeng Gusti Pangeran Haryo KGPH Puger, sebelum Mataram pecah, batik Keraton dibuat oleh para putri keraton dan abdi dalem khusus untuk keluarga raja. Motif-motif yang berkembang saat itu, kata Puger, antara lain wahyu tumurun, lereng, serta bermacam motif parang dan motif sida sida mukti, sida luhur, dan sida drajad. Sementara itu, di luar keraton, industri rumahan tersebar di empat wilayah Surakarta, yaitu Karanganyar, Sragen, Sukoharjo, dan Wonogiri. Mereka yang berada di luar keraton ini mengerjakan batik untuk masyarakat umum, dengan motif antara lain ceplok, gringsing, tambal, kawung, wonogiren, bondet, dan bermacam motif latar. “Masyarakat umum tidak boleh mengenakan batik Keraton karena batik itu dibuat hanya untuk keluarga raja. Mereka hanya boleh mengenakan batik motif primitif,” kata Puger yang juga Pelaksana Tugas Plt Paku Buwono XIII. Namun, Puger mengungapkan, setelah Kerajaan Mataram pecah dan seluruh ageman busana, termasuk batik, dibawa ke Yogyakarta, Kasunanan Surakarta harus menciptakan motif sendiri yang berbeda dengan Kasultanan Yogyakarta “Saat itulah Sinuhun Paku Buwono III membuat revolusi budaya. Sinuhun mengundang pembatik terbaik masuk keraton untuk membuat batik khas Kasunanan Surakarta, batik yang kelak menjadi ciri khas batik Surakarta,” jelas Puger. Menurut pengamat batik Ronggojati Sugiyatno, latar batik Surakarta lebih didominasi warna sogan coklat. Nama sogan ini berhubungan dengan penggunaan pewarna alami yang diambil dari batang kayu pohon soga tingi. “Sogan ini kombinasi warna coklat muda, coklat tua, coklat kekuningan, coklat kehitaman, dan coklat kemerahan. Itu ciri khas batik Surakarta dan Yogyakarta,” kata Sugiyatno. Namun, lanjut Sugiyatno, sogan Yogyakarta dan Surakarta berbeda. Sogan Yogyakarta dominan berwarna coklat tua-kehitaman dan putih, sedangkan sogan Surakarta berwarna coklat-oranye dan coklat. “Yang membedakan dengan sogan Yogyakarta biasanya motifnya. Ada beberapa motif batik Surakarta yang tidak dimiliki Yogyakarta, antara lain Parang Kusumo, Sidoasih, Sidoluruh, Truntum, Kawung, dan Sekar Jagat. Motif-motif itu kemudian menginspirasi perkembangan batik modern,” jelas Sugiyatno. Motif Klasik Batik Surakarta contoh gambar motif batik sidomukti Motif klasik batik Surakarta memiliki banyak ragam, lengkap dengan nilai filosofi terkait dengan dengan kehidupan masyarakat; kelahiran bayi, pernikahan, dan kematian. Artinya, motif batik tertentu hanya akan dikenakan sesuai dengan nilaiyang terkandung di dalamnya. Mereka yang mengerti batik tidak akan mengenakan sembarang motif untuk setiap acara. Beberapa motif klasik batik Surakarta yang terkenal, adalah motif Parang, Lereng, Kawung, dan Sawat. Motif-motif inimerupakan ageman atau busana luhur keraton karena hanya boleh dipakai oleh raja dan keluarganya. Motif ini disebut juga motif larangan karena terlarang untuk dipakai oleh abdi dalem atau masyarakat biasa. Sedangkan motif untuk masyarakat umum, adalah motif Soblog, Motif Sido Sido Mukti, Sidoasih, Sidoluhur, Sidodrajat, Bokor, Truntum, motif Semen Semen Rama, Semen Gendhong, Semen Prabu, Semen Wijaya Kusuma, Pamiluto, motif Ceplokan Ceplok Sriwedari, Satria Wibawa, dan motif Bondet. Dalam perkembangannya, pengerjaan batik tulis juga dilakukan di luar lingkungan keraton. Dua sentra pembuatan batik di Kota Surakarta yang terkenal, adalah Kampung Batik Kauman, dan Kampung Batik Laweyan. Di luar Kota Surakarta itu, sentra pembuatan batik yang juga dikenal adalah Desa Kliwonan dan Desa Pilang, Kecamatan Masaran, Sragen. Sedeangkan di Karanganyar, sentra pembuatan batik ada di Desa Girilayu, Kecamatan Matesih, Karanganyar. Sentra-sentra batik ini mengerjakan ratusan motif batik Surakarta, baik klasik, modern, hingga kontemporer. Menariknya, semodern apa pun motif batik yang dibuat, mereka tetap meninggalkan jejak motif klasik. Industri batik rumahan di luar keraton ini kemudian melahirkan bermacam jenis batik, salah satunya batik Saudagaran. Jenis batik ini muncul terutama karena adanya ketentuan dari keraton bagi pembatik untuk membuat motif batik memodifikasi motif larangan menjadi motif baru sesuai dengan selera para saudagar. “Kenapa saudagar, karena saat itu hanya saudagar pengusaha yang mampu membeli batik. Para pembatik berkreasi,menambah ornamen, memperindah corak sehingga motif larangan yang telah didesain ulang itu bisa dipakai oleh masyakat umum,” jelas Sugiyatno. Muncul pula batik Petani batik pedesan yang tumbuh bersamaan dengan batik Saudagaran. Corak batik ini lebih sederhana. Gambar atau hiasan terinspirasi dari alam pedesaan, pohon, bunga-bunga, dan binatang. Menurut pemilik Batik Danarhadi, Santosa Dulah, batik petani banyak dikerjakan di luar wilayah Surakarta, seperti di Bayat Klaten,Pilang Sragen, Matesih Karanganyar, dan Bekonang Sukoharjo. Biasanya mereka menggabungkan pola-pola batik dari keraton yang dipadukan dengan alam pedesaan. “Motifbatik modern sekarang ini hasil kreasi dari motif dan jenis batik sebelumnya, mulai batik keraton, batik saudagaran, sampai batik petani. Tempat Belanja Batik Surakarta Kota Surakarta bisa dibilang sebagai surganya wisata belanja batik. Kota ini memiliki beberapa tempat untuk berburu batik dengan kualitas tempat untuk belanja batik itu adalah Pasar Klewer sebagai salah satu pusat belanja batik di Solo Pasar Klewer Pasar Klewer merupakan pusat belanja batik terbesar se_Asia, bahkan dunia. Harganya yang murah membuat pasar yang terletak di Jalan Dr. Rajiman ini sebagai tujuan para wisatawan, sekaligus tempat kulakan pedagang batik dari berbagai kota di Indonesia. Belanja di pasar ini Anda harus berani menawar hingga 50 persen dari harga yang ditawarkan. Tak seperti belanja di mal, harga batik di Pasar Klewer memang masih bisa ditawar. Semakin Anda pintar menawar, semakin murah harga yang akan Anda dapatkan. Namun, untuk sementara Anda belum bisa belanja di pasar ini. Saat ini hingga akhir tahun 2016 mendatang, Pasar Klewer sedang dalam proses pembangunan kembali setelah habis terbakar pada akhir tahun 2014. Sebagai gantinya, Anda bisa datang ke pasar klewer darurat di Alun-alun Utara Keraton Surakarta. Lokasinya sekitar 200 meter arah selatan Bundara Gladag di Jalan Slamet Riyadi. Kampung Batik Laweyan Kampung Batik Laweyan menjadi ikon wisata heritage dan batik di Kota Surakarta. Terdapat sekitar 300 rumah gerai batik di kampung ini menjadikan Kampung Batik Laweyan tujuan wisata belanja batik. Seperti membeli batik di Pasar Klewer, Anda harus pintar untuk menawar agar memperoleh harga yang lebih murah dari harga yang ditawarkan. Selain belanja, Anda juga bisa menyaksikan secara langsung peoses pembuatan batik di kampung tua ini. Lokasi kampung ini terletak di kawasan Jalan Dr Rajiman di pusat Kota Surakarta, tepatnya sekuitar 500 meter arah selatan dari Bunderan Purwosari di Jalan Slamet Riyadi. Kampung Batik Kauman Kauman merupakan kawasan permukiman yang lokasinya tak jauh dari Masjid Agung Keraton Surakarta. Seeperti halnya Kampung Batik Laweyan, kampung ini menyediakan gerai dan workshop pembuatan batik. Ciri khas dari batik Kampung Batik Kauman adalah warna yang cenderung lebih gelap seperti coklat kehitaman dengan motif modern. Di kampung ini terdapat sebuah komunitas bernama Paguyuban Batik Kauman di Jl Cakra No 14 Kauman yang memiliki tiga showroom yang diguanakan untuk roduksi, promosi, dan berjualan batik. House of Danar Hadi House of Danar Hadi berada di komplek wisata heritage dan batik terpadu milik PT Batik Danar Hadi. Di komplek ini terdapat museum batik dengan koleksi lebih dari batik, gerai batik dengan harga mulai jutaan House of Danar Hadi di Jalam Slamet Riyadi ini menawarkan kualitas batik nomor satu. Pusat Grosir Solo Pusat Grosir Solo PGS di kawasan Gladag merupakan pusat perbelanjaan batik di Kota Surakarta yang lengkap dan murah. Kios di PGS yang melayani penjualan batik secara grosir dan eceran. Jam buka mulai pukul hingga pukul WIB. Beteng Trade Center Lokasi Beteng Trade Center BTC bersebelahan dengan Pusat Grosir Solo PGS. Stan BTC melayani penjualan batik grosir dan eceran. Meski harga sudah terpasang, Anda masih bisa dapat menawar. BTC buka mulai pukul WIB hingga pukul WIB. Lumbung Batik Lumbung Batik terletak di Jalan Agus Salim 17, Sondakan, sekitar 300 meter dari Kampung Batik Batik memiliki sekitar 50 gerai batik. Sentra batik ini didirikan oleh Koperasi Pamong Pengusaha Batik Surakarta PPBS.Ganug Nugroho Adi Festival Batik di Surakarta Di Surakarta, batik bukan sekadar kain yang dipajang di gerai dan kios-kios batik. Sebagai kota tujuan wisata, Surakarta juga menawarkan batik dalam bentuknya yang lain, yaitu Solo Batik Carnival SBC, Red Batik, dan Solo Batik Fashion SBF. Ketiga event itu telah menjadi agenda tahunan untuk menarik wisatawan. Acara festival batik di Solo Solo Batik Carnival Solo Batik Carnival SBC menjadi event tahunan untuk memperkenalkan batik sebagai budaya Indonesia. Dalam festival ini, batik tampil menjadi kostum karnaval yang penuh kreasi. Kesan batik yang selama ini sebagai pakaian formal lenyap. Karnaval ini terinspirasi dari Jember Fashion Carnaval JFC, sebuah parade peragaan busana di jalanan. Tak heran jika konsep SBC hampir sama dengan JFC. Perbedaann hanya terletak pada bahan utama pembuatan kostum. Sesuai dengan namanya, Solo Batik Carnival menjadikan batik sebagai sumber ide sekaligus materi utama penciptaan kostum karnaval yang sepektakuler. Sebelum mengikuti karnaval, peserta mengikuti workshop merancang kostum selama berbulan-bulan. Kostum karnaval dirancang dan dipakai sendiri oleh peserta. Karnava batik ini melintasi Jalan Slamet Riyadi hingga Kantor Balai Kota Surakarta sejauh sekitar 6 kilometer. Digelar sejak tahun 2008, SBC digelar setiap bulan Juni. Vasternburg Carnival Karnaval ini menggunakan ruang arsitektur Benteng Vastenburg -benteng tua yang dibangun semasa pemerintahan Belanda, sebagai panggung karnaval. Kostum karnaval memadukan batik dan anyaman bambu dengan dominasi warna merah. Berbeda dengan Solo Batik Carnival yang menonjolkan arak-arakan, Vastenbur Carnival lebih mengeksplorasi ruang publik, yaitu Benteng Vastenburg yang merupakan bangunan cagar budaya. Solo Batik Fashion Solo Batik Fashion SBF juga menjadi salah satu festival yang mengekspos batik di Kota Surakarta. Fashion show khusus menampilkan rancangan batik ini digelar tahunan sejak tahun 2009. Solo Batik Fashion digelar di tempat-tempat terbuka yang menjadi ikon Kota Surakarta, seperti Bundaran Gladag, kawasan Ngasopuro, dan Benteng Vastenburg, menampilkan desianer lokal dan nasional. › Batik asal Surakarta akan dikolaborasikan dalam sebuah produk mobil listrik dari Korea Selatan. Jalinan kerja sama itu menjadi upaya untuk menguatkan hubungan bilateral dua negara. Oleh NINO CITRA ANUGRAHANTO 2 menit baca EDDY HASBYHyundai Ioniq di depan Gedung Sate, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin 4/8/2020.SURAKARTA, KOMPAS —Batik asal Surakarta akan berkolaborasi dengan Hyudai, produsen mobil dari Korea Selatan. Jalinan kerja sama itu menjadi upaya menguatkan hubungan bilateral itu disampaikan Duta Besar Indonesia untuk Korsel Gandhi Sulistiyanto dalam konferensi pers daring dari Seoul, Rabu 7/6/2023. Kolaborasi dengan mobil listrik itu akan diberi nama ”Batik of Ioniq 5”. ”Hari ini, saya senang dan bangga memberitahukan batik dibawa ke dalam bentuk baru. Indonesia dikenal akan batiknya, sedangkan Korea atas industri otomotifnya, termasuk mobil listrik. Kami coba fasilitasi kolaborasi antara industri kreatif dan otomotif dengan lahirnya mobil listrik berdesain batik,” kata juga Perkuat Rantai Pasok, Hyundai Bangun Pabrik "Battery Pack"ADITYA PUTRA PERDANASuasana PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis 13/1/2022. Gandhi menyampaikan, kolaborasi itu juga dilakukan memperingati 50 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Korsel. Diharapkannya, hubungan kedua negara bisa selalu terjaga meyakini, batik sebagai tekstil tradisional asal Indonesia bakal semakin teguh pula di mata publik internasional. Apalagi, batik telah dimasukkan ke dalam warisan budaya tak benda dari Indonesia oleh UNESCO pada 2009.”Saya dengar, batik dimulai dari Kota Surakarta. Maka, kami memilih Surakarta sebagai salah satu partner kerja sama dengan Hyundai untuk membuat ’Batik of Ioniq 5’ ini,” kata PERS SEKRETARIAT PRESIDEN/KRISPresiden Joko Widodo pada acara peresmian pabrik PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia dan peluncuran mobil listrik Ioniq 5 di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu 16/3/2022.Saat ini, ungkap Gandhi, pembahasan mengenai desain produk tengah didalami. Ia turut mengajak Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka, yang juga sedang berkunjung ke Korea, untuk menyaksikan presentasi perihal penyusunan desain belum bisa membocorkan tipe batik yang kelak bakal terpampang pada mobil listrik. Purwarupanya baru bisa disaksikan pada pameran mobil di Jakarta, 10 Agustus 2023.”Tolong sabar tunggu sampai Agustus nanti,” ucap menuturkan, mobil listrik kolaborasi itu juga termasuk sebagai edisi khusus. Hyundai hanya akan memproduksinya dalam jumlah terbatas. Edisi khusus itu cuma bakal diedarkan di juga Baterai Kendaraan Listrik Ditarget Sudah Diproduksi 2024KOMPAS/PRIYOMBODOSuasana di area Hyundai dalam Jakarta Auto Week 2022 di Jakarta Convention Center, Jakarta, pada hari terakhir pameran, Minggu 20/3/2022. Produsen mobil asal Korea Selatan, Hyundai Motor Company melalui PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia, baru saja meresmikan pabrik pertamanya di Asia Tenggara yang berlokasi di Deltamas, Cikarang Tengah, Bekasi, Jawa Barat.”Ke depan, jika memang bisa diterima pasar, mungkin kami akan mempertimbangkan untuk memproduksinya secara massal. Namun, ini belum diputuskan,” kata pernah sedikit membocorkan soal rencana kerja sama tersebut. Ketika itu, ia mengungkapkan akan melancong ke Korsel dalam rangka peringatan hubungan bilateral 50 tahun antara Indonesia dan Korea Selatan. Ia turut menyampaikan, bakal melakukan kerja sama dengan Hyundai.”Ini tidak ada hubungannya dengan pengadaan mobil listrik. Ini soal cara kita mempromosikan batik di tingkat internasional,” kata Gibran. EditorCORNELIUS HELMY HERLAMBANG

industri batik di surakarta dan yogyakarta termasuk industri